cerita ini dimulai ketika suatu malam, seorang teman kampusku mengirim satu sms yang isinya kurang lebih kek gini (aku juga dah agak lupa sih) : menurutmu aku orangnya kek apa sih : balon = childish, kopi pahit = omongannya kasar, diamond = orang yang disayang, dll. banyak lah. nah,,, setelah membalas sms temenku itu (yang entah kenapa kemudian dia mutung dengan jawabanku, padahal aku dah membalas dengan kejujuran hati), aku memforward sms itu ke beberapa teman dekat. nah jawaban mayoritas adalah…….. eng… ing… eng….
ES BATU = cool, cuek
kemudian ingatanku terbang pada adegan-adegan aneh yang berhubungan dengan sikapku.
apalagi teman-teman kosku (mereka bukan orang yang membalas smsku itu, asyem, padahal aku ngirim ke mereka juga), mereka selalu mengeluh padaku tentang ekspresi mukaku yang datar, bahkan ketika mereka mencoba menggodaku. kalo ada salah seorang teman yang digoda sedikit langsung merona wajahnya (aku kasihan ma dy yang gag bisa menyembunyikan perasaan, dan ini jd sasaran empuk godaan-godaan liar kami)
kalo gag salah ada juga yang bilang aku gag punya perasaan, maksudnya dia gag yakin aku bisa merasakan sesuatu di dalam sini. istilahnya mati rasa. dengan alasan kuat yang sngat tidak penting bahwa aku bukan orang yang gelian (emang ada hubungannya gitu gelian ma perasaan??)
masih bayak adegan lain, yang intinya sama saja bahwa banyak orang mnganggap bahwa aku tidak punya perasaan, kelewat cuek, dll. dan setelah aku pikir2, mungkin iya,hyaaahahahahahah…… sesungguhnya, kalo boleh jujur, menjadi es batu bukanlah hal yang ada di dalam diriku sejak lahir. (more…)
jejak baru