“to travel is worth any cost or sacrifice.” – Elizabeth Gilbert (Eat, Pray, Love)
Sebagai seorang pegawai, yang gajinya (masih) biasa-biasa saja, travelling adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan tanpa pemikiran panjang. Mau kemana, perlu berapa hari, perlu cuti atau enggak, biayanya berapa, perlu nabung berapa lama, sama siapa aja. Ya, banyak yang harus dipikirkan. Apalagi jika menginginkan liburan dengan biaya seminim mungkin, akan tetapi tetap semenyenangkan mungkin.
Bagiku, yang pada dasarnya susah bergaul, aku inginnya berpergian dengan orang yang sangat aku kenal. Karena selain lebih mudah koordinasinya, hatipun lebih nyaman, dan rasanya tidak penuh dengan kecanggungan. Aku ingin bisa pergi ke tempat yang indah. Yang pada akhirnya kami putuskan untuk berlibur ke salah satu pulau di kepulauan seribu. Yang pada akhirnya pula, kami putuskan untuk pergi ke pulau harapan.
Karena diharuskan berkumpul di Muara Angke jam 5, kami memutuskan untuk menggelandang di stasiun senen malamnya (karena sekalian menjemput teman yang datang dari Gombong jam 00:30, dan ada kopami yang trayeknya senen – muara angke). Jika ada pengalaman baru yang kami alami adalah, ini pertama kalinya ‘diusir’ satpam saat mencoba tidur di salah satu sudut pelataran stasiun senen. Sakitnya itu disini *nunjuk jidat*. Walaupun pada akhirnya kami menemukan spot untuk ndelosor dan rehat sejenak. Jangan salah loh. Stasiun senen ternyata rame banget walau dini hari gitu. (more…)
jejak baru